Wednesday, October 04, 2006

design !

wuakz ! aku dapet job ngedesain poster buat "bubaran" (buka bareng antro~created by me!). nyari2 inspirasi di internet. awalnya pengen di vidi.net like usually tp apa boleh baut? akhirnya aku lari ke blue and green (it'z a **** connection !). sekian dulu deh, next article about "teweraut" (2nd part of hip hip hurRah !!!)

Monday, October 02, 2006

warning gede2an !! serius kie !!

jangan tangisi yang udah berlalu.
jangan pula ngehamburin air mata sia-sia.
ga bisa ngembali’in yang udah lewat dan berlalu!


don’t play a game with medical record! di rsud purwokerto pernah terjadi pembeberan data yang sangat rahasia gara gara adanya somasi dugaan malpraktik (px meninggal loh!). pembeberan bukan oleh pihak rs tapi oleh seorang wartawan (koq wartawan bisa tau?!). si px (baca : pasien) dengan diagnosa awal febris (kalo ga salah artinya demam :p) dan diberi infus berupa cairan gula. adanya diagnosa kedua (diabetes) setelah px dirawat, cairan infus diganti jenis RL dan diberi actapid (aku belum tau apa itu). beberapa saat kemudian px meninggal dunia. sebenernya aku juga agak heran, masa’ antara diagnosa pertama dan kedua bedanya jauh banget? febris vs diabetes gitu! apa karena pertamanya px diberi cairan gula ya? kadar gulanya tinggi ga ya? but 4 wot purpose? (ntar aku tanyain ke pak sis deh)

pihak rs telah melakukan pelanggaran hukum yakni pasal 322 kuhp yang berisi larangan membuka rahasia yang seharusnya wajib disimpan karena jabatan atau pekerjaan seorang dokter

nah loooh jangan maen2 dengan aspek kerahasiaan ya! ini jadi pelajaran buat semua rekan2 perekam medis, perawat dan dokter! soalnya aku agak sensi dengan kata “dokter” dalam konteks rekam medis. udah tulisan ga bisa dibaca, autentikasi ga lengkap, item2 penting yang kosong melompong dan sebagainya. besok kalo aku udah jadi manajer rekam medis (amiin) bakal aku buat para dokter dan perawat melihat tulisan “lengkapi berkas px” setiap mereka melihat jidatku!

kali ini aku juga hendak menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap rekan perawat yang pernah aku temui di beberapa rumah sakit tempat aku praktik kerja lapangan. senyum dan kesabaran sangat kami butuhkan (bukan ngemis neh ya!) agar kami (baca : perekam medis) bisa optimal dalam kerja. seharusnya kalo mau ga ramah, kami bisa lebih ga ramah karena rekan perawat lebih membuat kami susah dengan adanya ketidaklengkapan. hal ini terbukti dengan hasil analisis kuantitatif yang pernah kami (baca : mahasiswa d3 rekam medis ugm) lakukan. tapi buat apa tampang masam tanpa senyum? cuma buat dosa dan kerja ga optimal. jadi, sesama rekan kerja di rumah sakit mari saling mengerti dan menghargai. kalo kerja unit rekam medis dan rekan perawat bisa optimal (maksimal lah, ga usah muluk2) mudah2an mutu pelayanan instansi kesehatan bisa lebih baik. ganbatte kudasai :)